Selasa, 24 November 2009
BUKAN SAATNYA LAGI UNTUK MENCACI MAKI
kita sudah sama-sama mengetahui betapa buruknya pelayanan BUMN yang satu ini.Pemadaman listrik bergilir sudah menjadi santapan yang mau tidak mau harus kita terima, tidak peduli apakah kita adalah pelanggan setia yang selalu membayar iuran tepat waktu atau pelanggan yang sering mendapat bonus denda keterlambatan setiap bulannya. Ini adalah hal yang harus kita sadari bersama, bahwa sebuah perusahaan milik negara yang bernama PLN kini sudah pada tahap yang memprihatinkan.
Mungkin karena memang kita benar-benar krisis energi listrik atau disebabkan bobroknya tata kelola perusahaan listrik negara ini, salah satunya mungkin disebabkan oleh penyakit akut bernama “KORUPSI”.
Jadi teringat pertanyaan atau pernyataan tentang PLN dan penjual bakwan keliling;
“Kok ya perusahaan listrik negara yang memonopoli suplai energi listrik terus menerus merugi dan semakin buruk pelayanannya, sedangkan penjual bakwan yang begitu banyak pesaingnya masih tetap bisa meraup keuntungan?!”
Itulah yang terjadi dan kita sebagai pelanggan hanya bisa menerima kenyataan ini, suka atau tidak suka!. Kesadaran bahwa PLN kini tak mampu memberikan pelayanan yang prima bagi kita sebagai pelanggannya juga harus mampu membuka kepedulian kita dalam penggunaan energi listrik, yaitu dengan cara penghematan energi listrik dalam kehidupan kita sehari-hari.
Boleh jadi kita selama ini telah menghambur-hamburkan energi listrik yang ada, sehingga berimbas pada kondisi yang harus kita terima saat ini. Jadi mulailah untuk bijak dalam penggunaan energi listrik yang kita punyai, sebelum benar-benar PLN menjadi “Perusahaan Lilin Negara” seperti yang kita dapati dalam sebuah cause di facebook.
Penghematan listrik yang kita lakukan dan perbaikan tata kelola PLN akan menjadi sebuah sinergi yang baik, sehingga kedepan kita bisa merasakan kenyamanan dalam menerima suplai energi listrik. Tokh sebenarnya kita tidak miskin sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk bisa menghadirkan ketersediaan energi listrik yang memadai.
Lautan kita, sungai-sungai, panas bumi kita, energi matahari dan sumber-sumber energi yang lainnya bisa kita manfaatkan untuk ketersediaan energi listrik. Tak ada hal lain yang bisa kita lakukan sebagai pelanggan PLN, selain mendorong mereka untuk bekerja secara profesional dan transparan sehingga pengelolaan listrik semakin baik dimasa mendatang.
“Mari salurkan energi positif kita untuk membantu PLN dengan cara menghemat penggunaan listrik dalam kehidupan sehari-hari, bukan malah merusak fasilitas yang ada sehingga malah makin memperparah dan memperlambat pelayanan mereka kepada kita sebagai pelanggannya”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Silahkan Baca Juga
-
Tiap usaha pasti akan menghadapi persaingan terutama dari usaha-usaha yang sejenis dengan usaha yang akan kita buka. Namun masalah persainga...
-
Kecamatan Giligenting mempunyai luas total wilayah 30,3 Km 2 (1,45 % dari luas Kabupaten Sumenep). Jumlah Desa di Kecamatan Gili Genting seb...
-
“ALLAAHUMMA INNAA NAS-ALUKA RIDLAAKA WALJANNATA WANA’UUDZU BIKA MIN SAKHATIKA WANNAARIALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU...
-
Untuk isi pulsa Kwh Token berbeda dengan Isi Pulsa Elektrik. Kalau isi pulsa elektrik, pulsa otomatis masuk, sedangkan untuk pulsa Token PLN...
-
PULAU GILIGENTING Giligenting merupakan sebuah kecamatan yang berada di sebelah Tenggara Kabupaten Sumenep Madura. Menurut catatan Pariwisa...
-
“ALLAAHUMMA INNAA NAS-ALUKA IIMAANAN DAA-IMAN, WANAS-ALUKA QALBAN KHAASYI’AN, WANAS-ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN, WANAS-ALUKA YAQIINAN SHAADIQAN, W...
-
Berdo'a adalah termasuk ibadah,dan itu merupakan senjata orang mu'min. Dalam hal melakukan atau memerlukan apa saja,hendaknya kita t...
-
Mumpung hampir bulan puasa biasanya kita dapet pesenan bikin ampli untuk toa buat mushola atau masjid, mengingat harga power jadi lumayan ...
-
Sebelum memasuki bulan puasa mungkin ada teman teman yang belum tau atau udah lupa bacaan niat,doa berbuka puasa serta Doa sahur bagi yang u...
-
Masih ingat pupuk organik karya siswa sma 3 annuqoyah guluk-guluk, sumenep?. Karya tersebut masuk 15 besar pada kompetisi skul klaimet calen...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Anda Adalah Bentuk Kepedulian Terhadap Kami....
Terima Kasih