Sabtu, 28 April 2012
Warung Sebelah
belanja berbagai kebutuhan rumah tangga , bila kebutuhan itu hanya sedikit-sedikit biasanya cukup ke “ warung sebelah “ yaitu warung-warung kecil yang biasanya ada gang-gang disekitar pemukiman warga. Tapi belakangan ini ada fenomena serbuan Mini Market yang notabene adalah suatu usaha yg bemodal tidak Mini alias bermodal besar ini memang makin dirasakan dampak negatifnya oleh para pedagang kecil baik itu yang berupa warung-warung kecil maupun pedagang di pasar-pasar tradisional, dimana sebagian besar para pedagangnya adalah para perantau, sudah banyak para pedagang dan pewarung yang bangkrut dan “gulung tikar“ gara-gara di dekat tempatnya berdagang ada dibuka Mini Market baru , bahkan ada yang sampai “tikar” nya pun sudah tidak bisa digulung lagi karena sudah habis-habisan . Bagi sebagian orang hal ini mungkin dirasakan sebagai hal yang biasa-biasa saja dan bahkan dirasakan sebagai tambahan fasilitas bagi para pembeli , terutama fasilitas AC dan susana yang lebih familiar (yang masih menganggap dirinya adalah Raja), maka mereka akan lebih senang berbelanja di Mini Market atau bahkan di Super market yang sekarang ini sudah makin menyebar di berbagai daerah, karena biasanya harga-harganya pun juga tidak berbeda jauh dan sebagian lagi bahkan bisa lebih murah.
Maka fenomena “ warung sebelah “ akan terpangkas sampai hanya tinggal separuhnya , Kenapa ? karena warung-warung kecil yang pada umumnya adalah para pedagang dengan modal kecil, yang hanya bisa belanja hari ini untuk dijual besok-nya dan dikelola dengan cara seadanya saja, bandingkan dengan para pemodal besar yang membuka Mini Market maupun Super Market yang dikelola dengan Management Modern dan didukung dengan modal yg sangat besar, hal ini bagaikan Pelanduk melawan Gajah. Kita tahu bahwa pihak yang berwenang memberi izin, dalam hal ini adalah pemerintah daerah tidak akan mungkin bisa melarang orang untuk membuka Mini Market maupun Super Market, tapi para pedagang kecil, pemilik warung dan para pedagang di gang-gang juga perlu diproteksi dari serbuan mereka-mereka yang bermodal besar karena kalau hal ini tidak dijalankan dengan benar maka akan lebih banyak lagi pedagang-pedagang kecil yang akan menutup usaha, Apalagi sebagian besar para pedagang kecil atau pewarung adalah para perantau maka ini akan sangat menjadi beban yang sangat menghimpit mereka, dan akan semakin menambah angka pengangguran dimana-mana.
Langganan:
Postingan (Atom)
Silahkan Baca Juga
-
Tiap usaha pasti akan menghadapi persaingan terutama dari usaha-usaha yang sejenis dengan usaha yang akan kita buka. Namun masalah persainga...
-
Kecamatan Giligenting mempunyai luas total wilayah 30,3 Km 2 (1,45 % dari luas Kabupaten Sumenep). Jumlah Desa di Kecamatan Gili Genting seb...
-
“ALLAAHUMMA INNAA NAS-ALUKA RIDLAAKA WALJANNATA WANA’UUDZU BIKA MIN SAKHATIKA WANNAARIALLAAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN KARIIM TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU...
-
Untuk isi pulsa Kwh Token berbeda dengan Isi Pulsa Elektrik. Kalau isi pulsa elektrik, pulsa otomatis masuk, sedangkan untuk pulsa Token PLN...
-
PULAU GILIGENTING Giligenting merupakan sebuah kecamatan yang berada di sebelah Tenggara Kabupaten Sumenep Madura. Menurut catatan Pariwisa...
-
“ALLAAHUMMA INNAA NAS-ALUKA IIMAANAN DAA-IMAN, WANAS-ALUKA QALBAN KHAASYI’AN, WANAS-ALUKA ‘ILMAN NAAFI’AN, WANAS-ALUKA YAQIINAN SHAADIQAN, W...
-
Berdo'a adalah termasuk ibadah,dan itu merupakan senjata orang mu'min. Dalam hal melakukan atau memerlukan apa saja,hendaknya kita t...
-
Mumpung hampir bulan puasa biasanya kita dapet pesenan bikin ampli untuk toa buat mushola atau masjid, mengingat harga power jadi lumayan ...
-
Sebelum memasuki bulan puasa mungkin ada teman teman yang belum tau atau udah lupa bacaan niat,doa berbuka puasa serta Doa sahur bagi yang u...
-
Masih ingat pupuk organik karya siswa sma 3 annuqoyah guluk-guluk, sumenep?. Karya tersebut masuk 15 besar pada kompetisi skul klaimet calen...