Senin, 28 April 2014

Power Ampli TOA rakitan

Mumpung hampir bulan  puasa biasanya kita dapet pesenan bikin ampli untuk toa buat mushola atau masjid, mengingat harga power jadi lumayan mahal ( merk TOA ) barang kali ada solusi untuk itu dgn harga yg lebih murah….
Yang sering saya rakit adalah:
1. Trafo 5 amp murni atau 10 amp banci
2. Elco dan dioda min 2200/50 volt
3. Power OCL mono 300 wattdgn Final Jengkol ST malaysa
( sedang mencari mospec yg untuk final ini dg karater midle )
4. Equalizer 5 ch mono ( sebagai crosofer aktif)
5. preamp mic 2 TR
6. C output untuk membatasi frek rendah, biasanya saya pake 2200-4700 mf/ min 50 volt dari power ke SPK toa ( sebagai crosover pasif ).
Barangkali ada yg menambahkan silahkan.
kalo untuk nge-drive speaker merk T*A saya sering pake:
1. Trafo 3A 25V.CT
2. Kit OCL 150W Final ganti pakai TR tip Mospek 2set
3. OUT PA OCL seri elco 2200uF/50V.
4. TC 2 tr plus Pre Amp Mic
5. Load Horn speaker 16 ohm.
sdh cocok tapi klu saya kit OCL 150 diganti dengan kit OCL 140.
trafo 10a 32 v
jengkol malay 2 set
Jengkol kalu diganti tr finalnya punya ampli TOA yg C5198 dan A1941 gmn yah?
Elko 2200uf/50v untuk pengaman speaker TOA dari arus DC yg sering keluar juga dari out OCL. jadi bukan sebagai HPF
Wahyu Giligenting
saya punya pengalaman serupa dg mas zaky, ada 4 speker corong 4 bh 16 ohm 25 W merk toa, dan ada speaker kolom yang panjang merk toa jg 240 ohm 20W 2 bh, didorong pake rakitan power ocl 200W tegangan +63V dan -63V mirip power safari dg OT MJ15003/4, suaranya jernih tapi tidak bisa lepas alias jauh padahal vol power dan mixer dah full, apalagi kalau memakai mic kancing ketika imam memimpin sholat malah kolom spekar suaranya kecil. menurut buku petunjuk instalasi PA toa bahwa speaker harus dihubungkan dengan output power 70.7 V untuk corong dan 100V untuk kolom speaker.
Kalau beli amlpli TOA tipe 2240 (240W) investasinya mahal 2,9 jt, Akhirnya saya coba beli trafo distribution line 300W (di sby harganya 200k), primer 4 ohm, sekunder 100V, dan saya pasang di output amplifier, setelah dicoba sekarang suaranya menjadi lantang, keras, dan jauh, volume mixer kecil saja, trafo ini dijual oleh TOA dengan seri MT450MM (300W), sehingga sekarang jamaah masjid almukhlisin ditempat saya dah tidak komplin lg.
tapi jangan salah belinya trafo, krn ada 2 macam yaitu trafo maching untuk ditempatkan di dekat speaker, bentuk trafonya kecil kernnya, sedangkan trafo distribusi besar kira2 sama dengan trafo 5A, primer 8 ohm, secunder 70,7V / 100V, ini biasanya untuk PA di kantor-kantor dan di mall, yang menggunakan speaker banyak dengan daya tiap spekernya max 6-10W impedansi 250 ohm.
Jika kita salah beli trafo maching efectnya ampli acl kita jebol, maka hati-hati, kadang penjualnya nggak ngerti.
pakai ampli toa nya yg ada 100v nya, misal nya ampli TOA type ZA, sebagai contoh type ZA 1121, sudah ada output 100v nya.
saya nemu skematik IT/OT,mungkin cocok untuk speaker corong mesjid?
[Gambar: new-skema-ampli-trafo-3055-revisi1.jpg]
untuk lebih jelasnya lihat di situs http://matsholeh.wordpress.com
di mushola deket rumah saya, horn 2 biji (lupa brp watt) saya pararel terus diangkat pakai ampli dengan type 150watt ocl dan PA nya toshiba. Sampai sekarang gak pernah bermasalah. Suaranya kuenceng buanget…..  \m/ \m/ \m/ \m/
yang terpenting adalah di preamp nya jangan sampai ada nada rendah (bass) yang berlebihan.  saya lebih menonjolkan suara middle. pada input power amplifier, tambahkan capasitor milar dan R yang di pasang secara seri.
Kalau ampli tersebut mengangkat 1 horn, memang terasa berat karena horn ber-impedansi 16 ohm, kalau di pararel jadinya 8 ohm atau setara dengan speaker biasa.
Rata2 didaerah kami masjid sdh menggila suaranya khusnya suara luar yang menggunakan corong 4 biji karena sdh menggunakan PA OCL Sanken/Toshiba. SEmuanya tdk menggunakan Trafo matching karena masalah dana sehingga PA Ocl dgn Rakitan jadi Alternatif dan sebahagian sdh menggunakan mixer dan Eq. Penggunaan PA Ocl karena menggunakan jasa tehnisi OT. Jadi yg menggunakan PA TOA sdh semakin kurang hanya sebahagian saja seperti masjid2 kecil. Kalau Masjid besar sdh banyak menggunakan sound system yang bermerek baik dari PowewrAmp, Eq, mixer dan speaker dalamnya sdh satu merk.Yang belum tergeser cuma Micnya saja dan corongnya.
rakitan ampli corong..pake ampli ocl 140 w ato ocl 150 w kit standard toko terus pada speaker out dipasang elco 2200uf – 4700 uf / 50 v. sampai sekarang aman2 aja dipakai di masjid.
untuk horn(toa) ocl 140 / 150 w final 2 set TIP 29/3055 . out diseri elco 4700/50 v. buat dorong 4 horn.
gak usah trafo maching kang, kemaren saya habis rakit ocl 150w 2 unit untuk masjid final pakai TR jengkol 2N3055/MJ2955 output kasih elco 2200uF/50V. buat dorong horn T*A 25W warna putih 4 biji (main 8 ohm atau 2 speker paralel/channel)
boleh beda pendapat ya kang saya rakit ampli corong menggunakan safari agar nada low gak besar yang dapat mengakibatkan corong jebol cuma ganti r 100k menjadi 10k sudah 20 taun tidak ada masalah
untuk darurat, bisa memakai PA OCL.
- tambahkan C 100uF 100V di seri dengan corong
- Amati C input jika besarnya di 1uF-10uF , ubah ke 100nF
Corong ini tidak cocok dengan frekuensi rendah. Cara diatas akan meredam frekuensi rendah yang akan masuk ke corong.
Pengalaman saya waktu saya pasang sound system di masjid yg cukup besar dan bentangan kabelnya sekitar 100 meter ke atas menara terpasang 4 corong TOA tdk memakai trafo matching hanya dgn memggunakan PA Safari 200wat (4 biji Sanken) dan Suara dalam sy juga menggunakan PA Safari 4 biji Sanken dgn speaker 10′ 2 biji. Hasilnya bagus dan suara corong juga keras, jelas dan tahan juga spulnya ngga putus- putus. Untuk suara dalamnya juga mantap.Saya kasi trik jika mengganti spul TOA mohon spasi magnik tempat masuknya spul diperhatikan keseimbangannya artinya jangan ada yang terlalu rapat ke magnik, karena jika magnik pernah jatuh pada saat dibuka itu kemungkinan besar goyang, dan tak lupa dibersihkan terlebih dahulu lobang menjaga jarak (spasi) tempat masuknya spul TOA.
yg pernah saya bikin utk ampli toa/horn, adl ampli ocl yg 150w dg hanya sepasang tr 2n3055 dan mj2955.
lebih lantang n lebih kenceng dr ampli toa buatan pabrik.
pre amp tdk terlalu pengaruh, teg utk powernya juga saya kasih 25v ct 5A trafo big.
rahasianya adl: setelah mixer/pre amp mic harus dikasih equalizer grafik dg pengaturan yg dibuat fix/tidak dikasih potensio tapi cukup trimpot didalam box agar setelah didapat setelan yg pas tdk lagi diubah freq-nya;
jd frekuensi yg lolos adl freq tengah saja, waktu itu yg saya pake adl eq 8 channel dg ic LM324/TL074 dg teg +12v dc, 2ch freq rendah dimodif ke freq diatasnya/middle, begitu juga 2ch freq atas dimodif ke freq dibawahnya/middle.
setelah jadi n dipake suaranya menjangkau lebih jauh dibanding ampli toa pabrikan, horn juga tetep awet/ blm pernah rusak.
silahkan difahami n dikaji masukan saya semoga membantu
ikut nimbrung bos. ane juga pernah bikin ampli toa buat masjid, pake power ocl, tegangan ane kasih 18v cuma dari tone control udah di atur bagian bass di jumper ke bagian terkecil, jadi gak ada bass masuk, penguat mic pakai echo, dan out ke speaker di copal oleh elko 1000uf/50v. hasil nya lumayan udah 2 taon gak jebol tuh speaker toa nya.
Output trafo ya output trafo.
OTL Brarti output pakai elco
OCL brarti langsung ke speaker.
Q ada solusi ocl untuk toa
1. Pakai protector biar toa ny awet.
2. Pre amp ny di stel frekuensiny pd frekuensi vokal
3. Gunakan komponen berkualitas.
4. Tegangan untuk power jangan di maksimalkan
5. Hati2 kabel toa jng smp konslet
Minggu lalu speaker corong TOA milik masjid rusak karena terlalu besarnya daya ampli. Kebetulan masjid baru saja membeli ampli dengan daya yang cukup besar. Saya lupa memberi tahu petugas masjid bahwa speaker corong tidak boleh langsung disambung ke amplifier karena daya speaker corong cuma 25 watt sedangkan amplifier yang dipakai berdaya 250 watt. Maka agar spkeaker tidak terbakar, harus disbungkan dulu ke trafo matching, baru dihubungkan ke amplifier.  Maka jelas saja ketika 2-3 kali dicoba dihubungkan ke ampli, speaker akhirny jebol.

Kalo speaker corong rusak, solusinya gampang saja yaitu tinggal diganti SPOEL-nya, karena komponen utama lainnya (magnet & membran equalizer) didesin cukup powerfull yang tentunya masih bagus. Masalahnya saat ini komponen SPOEL tersebut susah dicarinya karena sudah jarang dijual. Dan sebenarnya SPOEL bisa dibikin sendiri dengan cara dibuatkan kumparan secara manual. Dulu di Kediri saya sering membuat kumparan semacam itu, tapi sekarang nggak sempat lagi karena perlu banyak waktu luang. Insya-allah dalam kesempatan lain, masih melalui blog ini, saya  akan bagikan “sedikit ilmu” mengenai cara membuat kumparan spoel speker secara manual.
Untungnya, berdasar info dari rekan komunitas elektro di Depok ternyata di Depok ada pabrikan yang memproduksi spare part TOA (kalo nggak salah namanya PT Galva Industri). Segera saya pacu motor ke Depok untuk “memburu” satu spare part yang bernama “spoel”. Singkat cerita, alhamdulillah akhirnya berhasil dapat. Dan akhirnya speaker corong masjid bisa diperbaiki dan berfungsi kembali.
di bawah ini Gambar SPOEL yang aku potret dari Aslinya, sebelah kiri tampak dari ATAS, sebelah kanan tampak dari BAWAH:
 
Nah, dalam kesempatan ini saya akan membedah cara mengganti spoel speaker corong yang rusak. Begini caranya:
  1. Letakkan speaker menghadap ke bawah (corong menghadap tanah) agar mudah dilepaskan screw-nya dan magnet tidak jatuh berantakan waktu screw terlepas.
  2. Lepaskan semua screw secara berurutan mulai dari yang terluar, yaitu dimulai dari screw yang melekatkan plat corong dengan casing belakang sampai screw terdalam (yang menjepit magnet, spoel, dan membran equalizer).
  3. Lepaskan 2 kabel penghubung spoel dari soketnya.
  4. Angkat magnetik ke luar, lepaskan spoel yang telah rusak/putus dari liang magnetik.
  5. Bersihkan liang magnetik dari debu dan kotoran lainnya. Ini penting karena “sebutir debu” pun bisa berakibat fatal, bisa menggores kawat spoel yang berakibat putusnya kawat tsb.
  6. Masukkan spoel baru ke dalam liang magnetik secara hati-hati. INGAT: Pada saat memasukkan spoel, TIDAK BOLEH menyentuh dinding magnetik karena goresan dinding bisa menyebabkan putusnya kawat kumparan spoel. Karena liang magnetik sangat sempit (+ 1 mm) maka jika perlu gunakan kaca mata pembesar untuk memastikan spoel tidak menyentuh liang magnetik.
  7. Setelah spoel masuk, susun kembali ke dalam casingnya bersama membran equalizer.
  8. Sambungkan kembali  2 kabel penghubung spoel pada soketnya.
  9. Pasang kembali plat corong dan kencangkan semua scerw. SELESAI.
kalo Trafo pabrikan Jepang/China mudah saja pak masangnya krn sudah ada tep-tep bertuliskan resistansi impedansinya. Untuk impedansi output biasanya udah given di set 8Ω. Input ada 2 terminal tegangan masukan, Rendah (70 volt) dan dan Atas (100 volt) dengan berbagai pilihan Impedansi Input (berbeda2 pada merk trafo yg beda), misal 80Ω. 170Ω, 330Ω, 670Ω. Pilhan impedansi bisa bebas, pengaruhnya pada daya keluaran yg berbanding terbalik dengan besarnya impedansi. Artinya, makin besar impedansi, makin kecil daya output. Yang perlu diperhatikan adalah berapa tegangan keluaran maksimal power amplifier. Sambungkan output amplifier pada input trafo yang sesuai, 70v atau 100v. Yang susah jika kita nemu trafo rakitan yang polos, gak ada tulisan input-output, impedansi, dll, perlu pengukuran terlebih dahulu.
sumber Tread solfegio forum

Sound System Kelas Kampung

buat akang2 mohon koreksinya.... bas kurang mantap, apa ada kesalahan dalam pembuatan box atau penataannya.....maklum ss kampung....kelas AB....
buat para master2 ss mohon spek box untuk ss sy ini...pengen sy rubah boxnya biar suaranya sama kaya punya akang2....

Speker 12" c 1230 T90cm L 45cm kebelakang 45cm.

2box speker 15" tipe lupa acr pro 350 watt T80cm, L45cm kebelakang 50cm bas kering,

2box speker 15" T80cm, L55cm kebelakang 50cm bass lumayan cuma suara kurang jauh

box spker 18" T80cm L60cm kebelakang 60cm 18" Exelent 18890 1000watt" bass lumayan...

Box 15" sama 18'' model keong...Mohon pencerahannya...

Selengkapnya langsung ke TKP SOLFEGIO FORUM

CARA MENGETAHUI DAYA WATT POWER AMPLIFIER

Untuk mengetahui daya watt suatu amplifier adalah hal sangat penting, karena untuk menghasilkan output audio yang sempurna dan agar suara yang dihasilkan tidak pecah, kita harus mengetahui daya watt amplifier tersebut,
sebelum diumpan ke speaker, cara ini memang belum bisa menentukan watt aslinya, tetapi minimal kita bisa mengetahui perkiraaan yang mendekati watt aslinya dengan rumus ini.

RUMUS DASAR

P = (VRMS^2) / R

(VRMS KUADRAT DIBAGI R) ATAU (VPEAK^2) / 2R

Untuk amplifier ideal VPEAK = POWER SUPPLY

Contoh 1 :

Sebuah amplifier yang disupply dengan tegangan 0 dan +12v (bukan simetris +V, 0 dan -V). Sehingga maksimum peak hanya 6V (jika menggunakan +12V, 0, -12V, maksimum peak = 12). Kemudian speaker yang dipakai 8 ohm. Maka daya maksimal yang mungkin = 6^2/2 X 8 = 2,25 watt. Seandainya speaker yang dipakai 4 ohm maka daya maksimumnya = 6^2/2 X 4 = 4,5 watt. Inilah alasan mengapa impedansi speaker mobil menggunakan 4 ohm, agar dengan tegangan yang sama bisa menghasilkan watt yang besar.

Contoh 2 :

Sebuah amplifier OCL, menggunakan trafo 5A murni, tegangan AC 32 CT 32 , speaker 8 ohm dan 4 ohm. Berapa daya yang dihasilkan?

32 AC = 44.8 V (setelah melewati diode dan elco) dibulatkan saja menjadi 45 volt.

P (8 ohm) = 45^2/2 X 8 = 126 Watt, cara menghitungnya, 45 kuadrat sama dengan 45 X 45 = 2025, dan 2 X 8 ohm = 16, jadi 2025 / 16 = 126,56 watt, dibulatkan 126 watt.

P (4 ohm) = 45^2/2 X 4 = 253 Watt , cara menghitungnya, 45 kuadrat sama dengan 45 X 45 = 2025, dan 2 X 4 ohm = 8, jadi 2025 / 4 = 253,25 watt, dibulatkan 253 watt.

Rumus diatas digunakan untuk system stereo, memang penghitungan diatas belum bisa dijadikan patokan, karena daya watt amplifier tidak ditentukan dari rumus tegangan saja, banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya daya watt amplifier, misalnya PCB rangkaian amplifier yang digunakan, jenis transistor final yang digunakan, pakai OCL atau SANKEN, ini juga berpengaruh terhadap daya watt amplifier yang dihasilkan, karena transistor final sendiri juga memiliki tegangan maksimal dan daya output maksimal yang berbeda, sebagai contoh, sebuah transistor OCL memiliki kemampuan tegangan maksimal 30 volt, daya output kurang lebih 125 watt, berbeda dengan transistor SANKEN yang memiliki kemampuan tegangan maksimal 45 volt, daya output kurang lebih 200 watt, besar nya Amper trafo juga mempengaruhi besarya daya watt yang dikeluarkan, penggunaan trafo 5A berbeda dengan menggunakan trafo 10A, besarnya kapasitor power supply juga berpengaruh. Semua itu banyak faktor untuk menentukan besarnya daya watt amplifier, dengan rumus diatas minimal bisa diketahui perkiraan daya watt amplifier menurut tegangan yang dipakai.
Perhitungan Daya Trafo dan Amplifier
Bagaimana cara menghitung daya yang di hasilkan sebuah tranformer (dengan catatan trafo yang dihitung trafo murni /kw1), berikut sekilas perhitungannya dengan menggunakan rumus :

P =  V . I
dimana,
P = daya (VA/Watt)
V = Voltase / Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)

sebagai contoh berapakah daya yang dihasilkan dari sebuah trafo 10A X 32V ?
sebelum dimasukan dalam rumus tegangan 32V pada trafo merupakan VAC (tegangan Ac) maka harus dirubah dulu dalam DC. kenapa harus dirubah ? karena pada umumnya perangkat elektronika menggunakan tegangan DC.  dengan perhitungan
Vdc = Vac x 1.414 (1.414 merupakan satuan standar)
Vdc = 32Vac X 1.414
Vdc = 45,245
maka

P =  V . I
P = 45,245V X 10A
P = 452,45 VA/WattTrafo 10A x 32Vac (45,3Vdc) mampu menghasilkan daya sekitar 453,45 VA/Watt

Daya Power Amplifier bisa dihitung dari Transistor final, misal sebuah amplifier mono menggunakan 2 pasang Transistor sanken maka daya yang dihasilkan  400Watt dimana tiap pasang Transistor Sanken mampu menghasilkan daya sekitar 200Watt dan Transistor Jengkol Malaysia 100Watt.
power amplifier bisa benar-benar menghasilkan daya 400Watt jika daya power supply tercukupi paling tidak daya sama atau lebih. dan dalam pembuatan power amplifier yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah mengetahui daya beban yang akan disupply dalam hal ini adalah daya speaker, setelah diketahui maka akan mudah dalam menentukan daya power amplifier, sama halnya dengan power supply daya power ampplifier harus mencukupi paling tidak sama atau lebih dengan daya speaker.

Kesimpulan :
Daya Power supply harus mampu menghandle daya amplifier dan daya Amplifier harus mampu menghandle Daya Speaker.

menentukan besaran watt power amplifier

untuk besaran watt speaker tidak akan bisa bertmbah karena si pabrikan sudah menentukan maksimum watt speaker tsb ,yang artinya speaker anda maksimum 500 watt untuk 8 ohm jadi kalau anda membuat speakernya paralel berarti speakernya jadi 4 ohm
nah dalam hal ini yang menjadi kerja extra adalah si power tsb karena dipaksa mendorong 2 speaker sekali gus ,saya gak bilang power harus min 1000 watt ,itu semua tergantung komponen power anda dan isi dari speaker anda ,bahkan jika power anda 600 watt (300x2 watt) pun bisa untuk mendorong 2 speaker tadi "jika" spek speaker anda tidak butuh power yang besar

untuk mengetahui besaran watt si power ,anda hanya menghitung TR final nya ada berapa pasang ,dan yang perlu diketahui adalah spek si TR tsb berapa watt/pasang nya (anda bisa search di google dengan no serinya) nah tinggal di kali untuk total watt.

untuk spek trafo tergantung berapa TR final yang akan kita pasang ,kalau boleh cari trafo min 20A - 56V ,semakin besar amper si trafo maka semakin banyak TR yang akan kita pasang karena si trafo ini yang akan mensuplay semua kekuatan si TR tsb

untuk elco saya sarankan ukuran 100V

kenapa harus sanken ? apakah tidak ada TR yang lain

Namun ada saya dapat masukan dari beberapa sumber:
kasus :
1. 2 buah speaker 15 inc dgn spek masing2 500 watt 8 ohm trus saya hambat di 4 ohm (paralel) ,apakah dgn saya paralel watt dr speaker saya bertambah?.

kalau dipasang 4 ohm nilai watt naik (tapi yang naik watt powernya bukan watt speakernya)
nilai 500watt itu nilai apa continues atau peak ?, kalau 500watt itu continues berarti sebaiknya menggunakan power 500watt, tetapi jika 500watt itu nilai peaknya (maksimumnya) berarti nilai power tidak boleh lebih besar dari 500watt.

2. yang ke 2 untuk menghandle ke2 speker tersebut brarti power yg saya butuhkan min jg 1000 watt, untuk menentukan besarnya watt dr power bagaimana caranya?

daya (P) sama dengan tegangan (V) dikali arus (i), atau bisa menggunkan persamaan lain yang sejenis.

3. trus untuk spek travo, sanken, elco, yang bagaimana yg harus saya sediakan ?

saya kasih saran minimumnya saja,
trafo :
10 amp 47 Volt (sebaiknya disesuaikan rangkaian yang dipakai, apah 32/47/56volt)

transistor :
Sanken 2 pasang (mono) jadi kalau stereo 4 pasang (type 2SA1216 beserta pasangannnya atau type 2SA1494 beserta pasangannya, keduanya bernilian 200watt).
Mexico 2 pasang (mono) jadi kalau stereo 4 pasang (type MJL15001/2 nilai 200watt, MJL15003/4 & MJL15024/25 bernilai 250watt).
Tr jengkol malaysia/TIP MOSPEC 2N3055 dan MJ2955 menghasilkan daya watt sekitar 100-150 watt setiap pasang.

elco :
minimum 80volt (biasanya diambil 100volt) 4 x 10.000uF untuk mono, kalau stereo dikali 2 saja.

Tambahan untuk rangkaian power amplifier nya bisa pakai sembarang 150 watt atau 400 watt bisa saja. Merek hercules atau blazer, krezz, safari, gajah terserah anda sesuai selera. Yang terpenting adalah anda dapat memperhitungkan kemampuan power amplifier anda dengan beban speaker harus sesuai. Dengan cara memperhatikan beberapa komponen penting yaitu :

  1. Trafo harus besar, sesuaikan dengan kebutuhan. 10A, 15A, 20A.
  2. Elco power supply harus besar, sesuaikan kebutuhan. 40.000uf/80v atau 100.000uf/100v.
  3. Transistor final harus banyak, sesuaikan kebutuhan. Harus seimbang antara besar trafo dan banyaknya transistor final. Untuk jenisnya bisa pakai sanken atau yang lainnya. Yang penting anda mengetahui datasheet transistor final tersebut mempunyai output watt berapa? dan tegangan maksimalnya berapa?
  4. Speaker harus sesuaikan dengan daya watt power amplifier. Jangan terlalu banyak speaker dalam satu amplifier. Lebih baik jika power amplifier dibagi untuk beberapa set speaker. Misal untuk speaker vokal (full range) satu power amplifier. Dan speaker bass (woofer) Satu power amplifier tersendiri. Dapat ditambah satu power amplifier lagi untuk tweater lapangan atau speaker turboan (rudal speaker) untuk jarak jauh. 
Jadi jangan salah kaprah memperbanyak pemasangan transistor final tidak di imbangi dengan besarnya kemampuan trafo dan elco power supply. Harapan nya watt besar, tapi yang didapat power amplifier nya kekurangan daya power supply. Akhirnya drop. Karena trafo tidak mampu menghandle beban transistor final yang terlalu banyak. Makanya perlu diperhitungkan dengan rumus diatas sob, supaya didapat keseimbangan daya antara daya trafo dan daya output yang dihasilkan transistor final. Untuk mendapatkan suara sound system yang mantap tidak kekurangan daya.

Tambahan contoh :
1.ampli O.C.L saya memerlukan tegangan 24 v(ct),nah untuk catu daya saya gunakan trafo 5 amper murni.
2.saya menggunakan dioda penyearah 6a,dan elco 4700uf 50v.

pertanyaan :
1.di diagram perakitan disitu di tulis.bahwa dari trafo ct diambil tegangan 24v-0-24v, terus disalurkan ke dioda penyearah dan elco. Setelah saya coba, ternyata output tegangannya melewati 24v, yaitu 39,5v. Kemudian saya ubah dari tegangan primer trafo 220v menjadi 240v dan tegangan sekunder trafo dari 24 v jadi 18v. Memang hasilnya sudah mendekati yaitu 23,5v. Pertanyaannya tegangan 23,5v itu sudah bisa menyuplai ampli dengan perfect gak? karena nanti kalau dikasih beban pasti tegangannya turun?

Jawab :
Sebaiknya anda ketahui hukum listrik dulu, P = V x I. Daya 300W tegangan 24VCT=48V, maka dibutuhkan arus minimal (belum termasuk rugi2 dan kebutuhan rangkaian penyerta), 300 / 48 = 6,25A. Jadi trafo 5A saya rasa sangat kurang, sebaiknya digunakan trafo 7,5A atau 10A. Elco 4700uF sepertinya kurang besar, pake aja yg 13000uf atau 22000uf akan lebih baik untuk meredam ripple yg biasanya menjadi berdengung. Jika tidak ada bisa pakai elco 10.000uf diparalel. Dalam ilmu penyearahan/rectifier, memang didasarkan dari rumus berikut : Vdc = K x Vac. K = konstanta antara 1,4 sd 1,5 saat tanpa beban, jika dibebani 80%, biasanya hanya 1,1 saja. Jadi Vdc = 1,4 x 24 = 33,6V sd 1,5 x 24 = 36V. Tetapi jika sudah dibebani tegangan akan turun menjadi 1,1 x 24 = 26,4V. Jika tegangan diturunkan, maka hasil akhir juga akan turun, jika AC 18V hanya akan didapat DC 19,8V saat berbeban, jadi akan sangat kurang. Catatan : Berbeban 80% berarti ampli diberikan sinyal atau suara lantang yg setara output ke speaker 300 x 0,8 = 240W.

Apakah menambah transistor final bisa menambah daya ampli atau menambah panas..? Kalau kit OCL 150 watt supaya dayanya maksimal saat diputar potensionya sampai penuh. Misal OCL 150 watt saat diputar penuh cuma 100 watt tapi tetep nggunain Jengkolan 3055/2955. Apanya yang harus diubah apa harus transistor didarlington atau paralel atau diganti dengan transistor dibawahnya atau tipe yang lainnya?

Jawab :
Bisa dengan menambah tr final dan ganti tr driver dengan syarat power supply juga ditambah sesuai daya max total tr final yg di gunakan. tr final banyak bisa ngurangin panas juga.

Power 400watt pakek 2 set tr sanken 2sa1216, trafo 5A bell murni,, 32 ct,,kira" brpa ohm impedansi speaker yang sesuai?

Jawab :
PSU ampli 400W Trafonya hanya 32V 5A,,,?????? daya trafonya hanya cukup untuk power supplay ampli 57W RL8Ω atau 115W RL4Ω.

vA=V*I=32V*5A=160vA
Di kali efficiency trafo ± 75%
P=vA*η=160vA*0,75=120W
Di kali efficiency ampli class AB ± 60%
P=120*0,60=72W
Pout=P*(Rrate/RL)
Rrate=32V/5A=6,4Ω
RL=8Ω
Pout=72W*(6,4Ω/8Ω)=57,6W
RL=4Ω
Pout=72W*(6,4Ω/4Ω)=115,2W
Kalau daya ampli 400W puncak,, atau ± 200Wrms setidaknya perlu travo 45V 12A
(45^2/4)*0,75)*0,6)=227Wrms

KIT Mosfet 200W aja parameter designernya 32V 7A, dikasih tegangan 32V 10A,, masak power 400W cuma pake 32V 5A,,,,?

Trafo 5 ampere cocok untuk power amplifier berapa watt?

Jawab :
Kapasitas 5 amper itu tahu dari mana ? Sudah dicoba benar bisa menghasilkan 5 amper ? Kalau beli trafo di pasaran tulisannya 5 amper, itu kapasitas sebenarnya hanya setengahnya, yaitu hanya 2.5 amper an. Kalau tegangannya CT 45 volt, maka daya maksimum nya akan kurang dari P = V x I = 45 v x 2.5 a = 112.5 watt. efficiency trafo ± 75%. jadi 45V x 2,5A x 0,75 = 84,75Watt.

Gimana cara naikin watt ampli biar bass nya keluar.? komponen apa aja yg diganti?

Jawab :
Untuk mendapatkan suara bass yang mantap selain dari kualitas Speaker, Power dan ukuran box adalah kesesuain daya amplifier dan speker, dalam artian daya power harus mampu menghandle daya speker. misal speaker 300Watt daya power minimal sama atau diatasnya lebih bagus.
sedang untuk mendapatkan daya power diperoleh dari daya trafo, dengan perhitungan
W = V x I, dimana
W : Daya (Watt)
V : Tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
untuk menghandle daya speaker 300Watt paling tidak power amplifier membutuhkan Trafo 10A X 32V =320Watt, (perhitungan sesuai kebutuhan). Dan sebagai jawaban menaikan daya/watt amplifier adalah dengan menaikan arus (ampere) atau tegangan (Volt) trafo namun perlu diperhatikan dalam menaikkan tegangan harus desesuaikan dengan kekuatan Kit/modul Amplifier (maksimal Voltase). Sedang untuk komponen yang perlu diganti adalah pada bagian Transistor Final, gunakan saja Transistor Sanken yang asli, dimana sepasang TR sangken mampu mensuplay daya sebesar 200Watt.

Bikin kuat amplifier bisa ndak dengan hanya menambah jengkolan..?
1.Kalau ada kit driver nya ampli 150 watt tapi jengkolannya (Transistor akhir) diperbanyak parralel apakah daya akan bisa melebihi dari jumlah tulisan di KITnya
2.Apa ada perombakan tidak dengan kitnya untuk memperbesar daya tsb?

Jawab :
1. Cara yg paling tepat menambah output power km adalah dengan cara memperbesar tegangan &arus power suplaynya.. tapi.. Apakah transistor finalnya mampu jika teganganya di perbesar?? Pelajari dulu datashet transistornya... Semakin besar tegangan= semakin besar output power= semakin panas transistornya =semakin cepat rusak ampli anda..Semakin anda menambah beban output= semakin mendekati short = semakin panas tr nya = semaki cepet rusak...
2. Kalau yang di tambah cuma jengkolannya saja, maka tidak menambah daya output, akan tetapi menambah daya tahan jengkolan itu sendiri, daya tahan yang di maksud adalah daya tahan terhadp temperatur kerja, temperatur kerja mempengaruhi lifetime jengkol, dan dengan memparalel akan menurunkan temperatur kerja jengkol.
3. jika ingin menaikkan daya, maka adalah dengan cara menaikkan tegangan power suply didukung kemampuan arus harus terpenuhi...Dan juga harus disesuaikan dengan kemampuan komponen yang telah terpasang pada kit,.Jadi pada bagian tertentu harus diganti dengan kemampuan daya yang lebih besar.Ingat,tegangan naik 2 kali (10 menjadi 20) maka daya output akan naik 4 kali lipat, Silahkan hitung sendiri dengan hukum ohm...
4. Pasti tidak. Pemaralelan dilakukan kalau kemampuan arus transistornya kurang. Kalau mau ditingkatkan, trafonya justru yang mesti lebih Besar tegangan dan arusnya. Namun harus diperhatikan kemampuan transistor2nya. Salah satunya, kalau arusnya besar melebihi kemampuan arus transistor, maka salah satu akal, memaralel transistor power.
sumber
GILIGENTING POLO RADDIN

Silahkan Baca Juga