Rabu, 02 Februari 2011

Belajar Qur,an



 خيركم من تعلم القرآن وعلمه

(sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari al-Qur,an dan mengajarkannya)

Pernah dengar hadits ini ? aku sampai hafal arena menjadi motto dalam pengajian TPA di rumah.

Konon menurut sebuah survei pada tahun 1990 an jumlah orang Islam yang bisa membaca al-Qur,an hanya 60 persen , kenapa yah ? 

kalau kata al marhum Buya Hamka dari sesedikit itu berapa yang tahu maknanya, lalu berapa yang tahu maksudnya, lalu berapa yang mengamalkannya yang terakhir berapa yang istiqamah.

Susah gak sih belajar membaca al-Qur,an ? menurut si Aby suamiku pada mulanya sejarah penulisan al-Qur,an .

Pertama : tidak ada titik, kita tidak bisa membedakan mana NUN mana YA, TA dan TSA
Kedua : arena terjadi sesuatu peristiwa kesalahan baca pada sebuah surat perintah kalau gak salah pada masa Khalifah Ali lalu di beri tanda titik

Ketiga :Islam semakin menyebar ke pelosok bumi maka bahasa Arab dan tulisannya tentunya harus di pahami oleh banyak orang maka berkembanglah harkat yang asalnya berupa warna lalu menjadi seperti sekarang.
Siapa di antara kita yang ngajinya di mulai dari Alif-Alifan atau membaca per huruf , uf !. lamanya bukan main yah !..kalau aku sih sudah pakai Iqra,.  

Kalau kata suamiku itu metode Baghdadiyah , asalnya dari negeri  seribu satu malam (Irak) sana, dan itu dipakai dalam waktu yang lama sekali di negeri kita, lalu untuk memudahkan mulai di kembangkan metode lain kalau gak salah “Qiraati, berkembang lagi yang terkenal di Jogja (Muhammadiyah) yaitu KH As’ad Umam mengembangkan metode lain lagi yang kita kenal dengan IQRA, ketika suamiku ikut ujian guru TPA di sana selama setengah bulan pada tahun 1996 diluncurkan penyederhanaan IQRA dengan sebutan IQRA KLASIKAL , nah inilah yang dipakai oleh pengajian kami, hasilnya dalam waktu dua bulan seorang anak sudah lancar membaca al_qur,an wal hasil pengajian di rumah di serbu orang tua,... hi hi hi bukan karena suamiku ganteng tapi.. karena orang tua ingin anaknya cepat bisa dalam membaca al-Qur,an , karena metode yang diterapkan di daerahku memakan waktu satu tahun lebih baru al-qur,an .. wah kelamaan deh makan nasi uduknya (tradisi pengajian kami adalah syukuran rata-rata dengan nasi Uduk bila sudah tammat IQRA) walaupun sayang karena kekurangan tenaga kami menolak dengan halus...

Metode ini juga di pakaikan kepada ibu-ibu Majlis Taklim di rumah dengan Jadwal dua kali seminggu, al-hamdulillah kurang dari 5 bulan ibu-ibu yang tadinya buta sama sekali menjadi bisa membaca.
Lalu berkembang lagi metode An-Nur dalam 2 jam di bagi 3 kali pertemuan sudah bisa baca al-Qur,an..
Dari sekian banyak kemudahan, sangat di sayangkan kalau masih saja ada yang tidak bisa baca al-Qur,an padahal al-Qur,an adalah Ruh bagi orang beriman,  logikanya , seorang Muslim tanpa al-Qur,an dalam pandangan Allah tak ubahnya seperti bangkai berjalan.. hiyyyy Zombi...

Kalau al-Qur,an tidak dapat kita baca, mana mungkin dapat kita belajari, kalau tidak dapat dipelajari lalu bagaimana kita beramal,. Kalau begitu Lalu bisakah al-Qur,an jadi hidayah ?

1 komentar:

  1. wah mantap bnget metode yg di terapkan itu ummi...
    sy aja dlu.. kelas 3 SD baru lancar baca Alqur'an...
    sebab belajarx dari menghafal huruf dulu dan mengejanya...

    BalasHapus

Komentar Anda Adalah Bentuk Kepedulian Terhadap Kami....
Terima Kasih

GILIGENTING POLO RADDIN

Silahkan Baca Juga