Senin, 13 April 2009

KESENIAN TRADISIONAL LUDRUK


Ludruk merupakan kesenian tradisional rakyat yang banyak digemari masyarakat.terutama di giligenting Kesenian ini merupakan semacam teater rakyat yang membawa cerita-cerita Balada kepahlawanan. Ludruk mempunyai kekhasan tersendiri terutama dalam menentukan eksistensinya di tengah percaturan kesenian modern. Mungkin di daerah-daerah lain, kesenian tradisional semacam ludruk ini telah punah, tetapi di Sumenep –terutama di kecamatan Giligenting yang mempunyai kebiasan menampilkan pertunjukan kesenian tradisional ludruk untuk mengisi hiburan dalam resepsi perkawinan, maka dengan demikian, keberadaan kesenian tradisional ludruk merupakan bukti bahwa kesenian ludruk dapat memberikan sentuhan-sentuhan ke hadapan masyarakat. Tanpa sadar, ludruk ini telah menjadi media dalam jalinan interaksi masyarakat

Penggunaan bahasa setempat (daerah) merupakan faktor yang paling utama. Karena bagaimanapun juga, bahasa daerah akan mudah ditangkap dan dipahami, terutama kaum awam. Kedua, tradisi lokal yang merupakan kebiasaan masyarakat Gedungan lebih menyukai kesenian-lesenian lokalitas, seperti keberadaan ludruk, daripada kesenian luar. Ketiga, ludruk menjadi hiburan. Dari kekhasannya ini, ludruk mempunyai daya tarik tersendiri yang melebihi dari kesenian lainnya. Terbukti dari pertunjukannya, ludruk selalu digelar pada rerepsi malam perkawinan. Di samping itu, ludruk ini merupakan sebuah kesenian yang berbentuk pertunjukan (drama) kelas bawah yang pada pembukaan adegannya selalu menampilkan humor-humor yang mampu memperdayakan perhatian banyak orang melalui empati, sehingga dalam setiap pertunjukannya, kesenian ini selalu memberikan stimulus kepada para penonton untuk melakukan tindakan timbal balik yang merupakan bentuk dari interaksi sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda Adalah Bentuk Kepedulian Terhadap Kami....
Terima Kasih

GILIGENTING POLO RADDIN

Silahkan Baca Juga