Jumat, 31 Desember 2010

JADIKAN TAHUN BARU UNTUK BERMUHASABAH


Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Maka tidak heran jika di akhir tahun sebagian orang, keluarga dan lembaga mempersiapkan diri menyambut tahun baru. Kita dapat menggolongkan dalam 3 kelompok manusia yang menyambut tahun baru.

Pertama, kelompok yang sudah jauh hari menabung untuk dihabiskan dalam 1 jam hingga 1 hari pertama tahun baru. Mereka menganggap tahun depan seolah semalam. Menikmati semuanya penuh keterlenaan. Berfokus hanya pada diri dan hingar bingar duniawi. Yang terlihat hanya mereka, berbalut kemegahan, kepongahan dan kemubaziran.

Kedua, manusia yan mensikapi hadirnya tahun baru dengan ber-muhasabah. Berdoa, menyesali diri, berdzikir semalaman. Seluruh aktivitas dicurahkan untuk ritual tangisan. Prioritas mereka juga hanya kepada bagaimana dosa dan maksiat yang telah diperbuat diampuni. Mereka berjamaah atau sendirian menangis sejadi-jadinya. Seolah hari terakhir suatu tahun adalah saat ‘pensucian dosa’. Tapi fokus mereka juga hanya kepada diri sendiri.

Kelompok terakhir adalah kelompok yang unik. Mereka mencermati dengan segenap jiwa prosesi akhir tahun. Sebuah kesempatan untuk meningkatkan keberkahan hidup. Mereka mempertimbangkan manfaat setiap rupiah uang yang akan dikeluarkan. Mencari formula acara yang penuh keberkahan. Kalaupun mereka berdizkir tidak hanya menangisi diri tapi juga khusyu’ mendoakan orang lain. Dzikirnya hanya sebuah awal, lalu take action. Mereka tidak terhenti pada ritual tetapi juga bergegas pada aktivitas sosial. Di awal tahun mereka menyempurnakan ibadah ritual dan mengiringinya dengan ibadah sosial. Kemudian bertekad mendawamkannya sepanjang hidup.

Cobalah untuk menoleh pada keluarga kita, tetangga kita, atau orang lain yang barangkali pernah membutuhkan kita. Kemudian kita sisihkan sebagian biaya yang akan kita hamburkan untuk acara tahun baru kepada mereka. Dan .... nikmati akibatnya. Kita telah membuat pondasi keberkahan yang kuat. Kita telah mengawali keberkahan di awal tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda Adalah Bentuk Kepedulian Terhadap Kami....
Terima Kasih

GILIGENTING POLO RADDIN

Silahkan Baca Juga