Senin, 23 November 2009

SEMOGA JADI HAJI MABRUR


Acara demi acara pelepasan para jama’ah haji yang hendak menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah telah dilakukan, kesedihan, tangis haru dan kegembiraan mewarnai. Kurang lebih 40 hari mereka meninggalkan tanah air untuk melakukan rangkaian ibadah haji yang berujung pada wukuf di Arafah.

Disaat jutaan umat muslim sedunia berkumpul di Arafah, kita di Indonesia melakukan ibadah potong hewan qur’ban untuk menapak tilasi pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam rangka penghambaan yang tulus suci kepada Allah SWT.

Salah satu hikmah yang bisa kita petik dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail adalah bagaimana kecintaan yang kita miliki terhadap orang-orang yang kita cintai serta harta benda jangan sampai melebihi kecintaan kita kepada sang pemiliki kehidupan Allah SWT.

Angka ratusan ribu lebih jama’ah haji dari Indonesia merupakan angka yang fantastis, betapa minat untuk menunaikan rukun islam yang ke-5 ini begitu besar, sampai-sampai banyak yang harus mengantri ditahun berikutnya untuk melakukan hal yang sama.

Setelah menajalani wukuf dipadang Arafah dan pulang ketanah air.Tak lain dan tak bukan mereka para jama’ah haji bisa menjadi “haji yang mabrur”, seperti do’a-do’a yang dilantunkan oleh para sanak keluarga, handai taulan dan tetangga kanan dan kiri, sebelum dan selama mereka menunaikan haji ditanah suci Mekkah.

Kenapa harus menjadi haji yang mabrur?, kerena dipundak merekalah diletakkan tanggung jawab moral untuk menjadikan diri mereka panutan bagi sekelilingnya. Menjadi panutan bagi kelurga terutama, bagi tetangga, bagi negeri ini yang tengah carut marut dihantam ketidak-adilan, kesombongan, keserakahan dan ketidak amanahan para pemimpinnya!.

Menjadi haji bukan hanya bersandar pada urusan vertikal saja kepada Allah SWT, tetapi juga horisontal kepada sesama manusia. Mudah-mudahan saja kala sanak saudara menjemput pak haji dan bu haji kelak, mereka mendapati bahwa telah kembali tamu Allah dengan membawa sinar perubahan bagi negeri ini, amien.

“Mari bersiap menanti giliran kita untuk menjadi tamu Allah berikutnya, mudah-mudahan dilapangkan usaha kita untuk menggapainya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda Adalah Bentuk Kepedulian Terhadap Kami....
Terima Kasih

GILIGENTING POLO RADDIN

Silahkan Baca Juga